Sunday, June 4, 2017

Mortal Engines by Phillip Reeve



Judul             : Mortal Engines
Seri               :  The Hungry City Chronicles # 1
Pengarang    : Philip Reeve
Penerbit        : Harper Collins UK US
ISBN            : 9780060082093
Tahun           : 2005
Rating           : 3 of 5 stars



The great traction city London has been skulking in the hills to avoid the bigger, faster, hungrier cities loose in the Great Hunting Ground. But now, the sinister plans of Lord Mayor Mangus Crome can finally unfold.

Thaddeus Valentine, London's Head Historian and adored famous archaeologist, and his lovely daughter, Katherine, are down in The Gut when the young assassin with the black scarf strikes toward his heart, saved by the quick intervention of Tom, a lowly third-class apprentice. Racing after the fleeing girl, Tom suddenly glimpses her hideous face: scarred from forehead to jaw, nose a smashed stump, a single eye glaring back at him. And with that she jumps down the waste chute to her death. Minutes later Tom finds himself tumbling down the same chute and stranded in the Out-Country, a sea of mud scored by the huge caterpillar tracks of cities like the one now steaming off over the horizon


Thomas Natsworthy atau lebih sering dipanggil Tom adalah apprentice kelas ketiga divisi Historian di kota bergerak London. Ketika London mengejar sebuah kota  untuk dimangsa, semua penghuni bersorak bergembira, termasuk Tom. Ingin sekali ia menonton pengejaran itu bersama warga kota yang lain, tetapi ia diperintahkan untuk membereskan pekerjaannya membersihkan museum.

Ketika tidak ada yang melihat, Tom menyelinap pergi untuk melihat pengejaran tersebut. Sayangnya, Tom terlibat perkelahian disana dan dihukum bekerja di Gut, daerah bawah London dimana kota-kota yang dilahap London diurai dan dipilah. Tugas Tom adalah mencari benda-benda bersejarah yang mungkin ada di timbunan kota-kota tersebut.

Untung saja, yang menjadi supervisor Tom di Gut hari itu adalah Thaddeus Valentine. Kepala Historian yang sangat dikagumi Tom. Tom berharap kelak bisa seperti Valentine yang mengembara ke kota-kota tua yang telah hilang ribuan tahun dan mencari benda-benda sejarah dan teknologi lama untuk dikoleksi dan dicari manfaatnya.

Kesempatan Tom untuk unjuk gigi muncul saat seseorang berusaha membunuh Valentine. Tom melakukan pengejaran hingga berhasil memojokkan pembunuh tersebut. Betapa terkejutnya Tom ketika melihat orang yang berusaha membunuh Valentin adalah seorang gadis seusianya dengan wajah buruk rupa karena parut-parut luka.

"Ask him!" she screamed. "Ask him what he did to Hester Shaw!"

Sejak itu, dimulailah petualangan Tom mengejar London untuk kembali pulang ke pangkuan kota yang telah mengusirnya.


Mortal Engines merupakan buku pertama dari seri The Hungry City Chronocles karya Philip Reeve. Bersetting ribuan tahun dari masa sekarang dimana kota-kota di dunia dibuat bergerak sehingga bisa berpindah-pindah tempat. Kota-kota ini disebut sebagai Traction Cities. Tujuan utama dibuat kota bergerak ini adalah karena bencana alam yang terus menerus terjadi sehingga banyak mengambil korban nyawa dan menimbulkan kerusakan kota yang parah. Dengan adanya kota bergerak ini diharapkan kota tersebut dan menghindari bencana dan  menjaga keutuhan kotanya.

Hanya saja berlaku prinsip Municipal Darwinsm pada hukum kota bergerak ini. Yang kuat memangsa yang lemah. Sehingga biasa saja bagi kota-kota besar melahap kota-kota kecil atau saling melahap satu sama lain. Yang penting adalah keselamatan kota mereka sendiri.

Tidak semua  manusia menyukai kondisi ini, dan kemudian terbentuklah Anti-Traction League yang berpusat di Shan Guo.  Wilayah para pemberontak ini dikelilingi dinding tinggi dan pegunungan sehingga menyulitkan kota-kota Traction untuk memangsanya. Belum lagi satuan  udara mereka yang kuat sehingga banyak juga kota traction yang jatuh di tangan para anggota Anti-Traction.

Karena terpengaruh kover,  pada awalnya saya membayangkan kota-kota ini bergerak seperti terbang di udara. Tetapi, setelah muncul Airhaven kota yang benar-benar mengudara demi menghindari dimangsa kota lain, saya akhirnya sadar kalau kota-kota ini ternyata masih bergerak di darat juga. Hmm… bayangkan apa yang dibutuhkan untuk menyokong Kota London yang memiliki tujuh lantai dengan ketinggian mencapai dua ribu kaki itu…


Setelah dibuang dari London, Tom mengikuti si gadis pembunuh Hester Shaw mengejar kampung halamannya itu. Gadis ketus itu sedikit demi sedikit membuka cerita tentang kehidupannya dan alasannya ingin membunuh Thaddeus Valentine. Dan dalam diri gadis itu Tom melihat kerapuhan Hester, rasa malu karena wajah cacatnya yang mengerikan dan tekad kuat gadis itu untuk mengejar Valentine yang telah menghabisi keluarganya. Perjalanan berat ini kemudian membuat kedua saling menjaga dan mempercayai.

Bisa dibilang ada dua sudut pandang dalam cerita ini.  Yaitu sudut pandang Tom dan Hetty yang selain mengejar Valentine juga mencari tahu alasan pembunuhan orangtua Hetty. Sedangkan sudut pandang kedua dari dari sisi Katherine, putri tunggal Valentine, yang berusaha mencari tahu tentang siapa orang yang berusaha membunuh ayahnya. Pencarian Katherine membawanya kepada kebenaran yang sangat mengejutkan. Selain itu pencarian Tom, Hetty dan Katherine membawa mereka menuju Medusa.

Siapa/apa itu Medusa? Mengapa keberadaan Medusa begitu penting bagi Lord Mayor Magnus Chrome, pemimpin tertinggi Kota London, dalam ambisinya untuk menjadikan London kota terkuat bukan hanya di bumi tetapi juga di galaksi?

Silakan saja dibaca sendiri :)

Kalau saya tidak salah, buku ini diadaptasikan ke film dengan dengan judul yang sama dan rencananya akan dirilis akhir 2018. Masih satu setengah tahun lagi :(

 



4 comments: