Wednesday, March 2, 2016

Sudi Jadi Isteri Saya? by Maya Adira





Judul           : Sudi Jadi Isteri Saya?
Pengarang  : Maya Avira
Penerbit     : GedeBook
Tahun         : 2015
ISBN          : 9789670185620
Halaman    : 704
Genre         : Romance
Rating        : 3.5 of 5 stars




Salahkah jika dia tidak lagi percayakan cinta? Berdosakah dia, menidakkan cinta yang dihulur barisan perawan yang ada. Huh, cinta! Bagi Irfad Haji Muzir, cinta adalah penipuan. Cinta adalah permainan. Maaf, dia tidak lagi percayakan perkataan itu. Ya, dia pernah mencintai dengan setulus hati lelakinya. Namun, baru ingin dipetik sebagai suri, cinta itu terbang pergi.

Permainan waktu menemukan mereka. Hatinya remuk, hancur diinjak sang tunang dan sahabat baiknya, dua insan paling disayanginya. Dia mengalah untuk tidak mahu bernafas lagi. Apa gunanya? Aflah tekad, dia mesti pergi. Kenapa mesti dia diselamatkan? Dia mahu mati!

Mulut kata jauh, hati kata datang. Otak kata benci, rindu khabar sayang. Kasih hampir bertaut. Namun belum sempat diikat, Nadya yang dipuja Irfad pula datang. Nadya yang menyesali tindakannya. Perkahwinannya tidak bahagia, terdera katanya. Hati Irfad mula goyah. Cinta lama yang masih bersisa atau kasih baru yang mahu bertaut?

Aflah menjauh, tersiksa dalam kerinduan. Nadya kian dekat, mahu cinta kembali berulang. Ada rahsia yang disimpan, petunjuk isteri pilihan.






Aflah Juffri nekad mau bunuh diri. Menemukan tunangan dan sahabat karibnya di tempat tidur membuat Aflah tidak bisa berpikir jernih. Ia berlari ke lautan dan menghambur ke dalamnya.

Sayangnya (atau untungnya), Irfad Haji Muzir yang sedang bertapa di pantai menangisi kekasih yang telah menjadi milik orang lain melihat kejadian tersebut. Dengan cepat ia 'memancing' si putri duyung yang pingsan dan membawa Aflah ke penginapan miliknya. Walaupun kesal karena menolong gadis yang bodoh dan berpikiran pendek, ia tetap menyuruh pegawainya untuk mengurusi Aflah.

"Lain kali, kalau nak bunuh diri, pergi terjun bangunan, mati terus. Ini menyusahkan aku selamatkan kau.”

Aflah tidak menyangka akan diselamatkan oleh laki-laki yang mengaku bernama Ultraman itu. Penampilan ibarat bajak laut dengan cambang dan janggut lebat membuat ia takut. Tetapi untunglah para pekerja Inap Desa Ulik Mayang (IDUM) milik Irfad sangat ramah dan perhatian. Tidak lama Aflah pun bekerja di penginapan tersebut sebagai balas jasa. Selain itu Af tidak siap pulang karena ibunya berkeras agar Aflah menerima kembali Eddy, tunangannya yang berkhianat.

Walaupun sering dikerjai Irfad, tetapi sikap manis pria itu yang terkadang muncul membuat Af jatuh cinta. Tetapi bagaimana caranya memikat seorang laki-laki yang hanya memiliki satu nama di hatinya?

Apalagi kemudian Nadya, si pemilik hati, kembali muncul meminta pengampunan dan kesempatan kedua.


Buku ini sudah cukup lama berada di daftar wishlist saya di google play. Karena jarang buka google play akhirnya malah lupa. Ingatnya waktu di fb liat ada promo buku Raditya Dika di google play, akhirnya malah beli buku ini bukannya buku RD. Hahaha...

Lagian sudah lama juga tidak membaca novel melayu. terakhir baca pertengahan tahun kemaren.

Tokoh-tokoh utama di buku ini adalah Aflah dan Irfad. Aflah seorang gadis kaya, manja dan sangat cengeng. Ia juga jauh dari agama sehingga mudah berpikir pendek. Ada masa-masa saya cukup jengkel dengan Aflah karena setiap berhadapan dengan Irfad selalu saja air matanya menggenang. Tapi, kalau sedang bersama tokoh-tokoh pendukung di buku ini ia termasuk gadis yang cukup riang dan mudah disayang.

Perkembangan karakter Aflah terasa agak lambat karena dari awal kita sudah diperkenalkan dengan Aflah yang belajar memperbaiki kehidupannya, sementara Aflah yang lama hanya kita ketahui dari majalah-majalah yang menampilkan kehidupan glamor Aflah, dan itupun juga tidak banyak. Kekuatan karakter Aflah baru terasa setelah ia memutuskan meninggalkan Irfad.

Selama setengah bagian pertama buku ini bercerita mengenai perkembangan hubungan Irfad dan Aflah. Tingkah Irfad persis seperti kanak-kanak yang sedang jatuh cinta. Semakin cinta semakin di-bully.
“Imah rasalah, dia mesti sukakan Af. Lelaki, dia suka usik perempuan yang dia suka je, nak tarik perhatianlah katakan.”

Irfad, si Ultraman, dulunya pria baik-baik hingga kekasihnya memutuskan kawin dengan orang lain. Sejak itu Irfad mendendam. Ia hanya akan menggunakan perempuan untuk melampiaskan nafsu dan kemudian meninggalkan mereka. Tapi sejak bertemu Aflah, si putri duyung, perlahan Irfad mulai sadar dengan perbuatannya yang penuh dosa. Kalau saja si duyung mau kembali belajar agama dari awal, mengapa ia yang mengerti agama tidak bisa berubah?

Dari satu segi kita bisa merasakan perubahan karakter Irfad menjadi lebih baik, tapi dari segi lain kontrol emosinya mudah sekali rusak kalau sudah bertemu Aflah. Tak ada angin dan tak ada hujan si duyung bisa kena bentak begitu saja. Dan itu terjadi hampir di sepanjang cerita. Saya juga mendapatkan kesan plin plan dari Irfad. Sesaat ia mengatakan akan melepaskan Aflah, tetapi kemudian melakukan hal yang sebaliknya.

Gaya bahasa yang digunakan sedikit lebih kasar dari novel-novel melayu lain yang pernah saya baca. Mungkin seperti itulah gaya bahasa masyarakat Terengganu. Entahlah, saya juga tidak tahu. Kebanyakan saya membaca novel yang bersetting di KL.

Alur cerita di setengah bagian pertama cukup lambat. Bercerita mengenai interaksi Aflah dan Irfad serta warga IDUM. Lambat memang, tetapi tidak membosankan karena banyak adegan yang cukup lucu. Tetapi menurut hemat saya bagian ini bisa dipangkas menjadi lebih pendek tanpa mempengaruhi jalan cerita. Konflik baru bermula setelah kemunculan Nadya dan cerita baru mulai berjalan agak cepat. 


“I said... kau dengan Nadya memang patut bersama. Liar, cheater, and desperate for each other."

 Lumayan banyak tipo yang saya temukan. Tapi saya cukup berkulit badak kalau soal tipo selama tidak mempengaruhi arti kata. Nah, kalau tipo sampai merubah arti kata baru saya ngamuk-ngamuk. Hahaha... #lirikRuthlessPeople

Sepanjang membaca saya mempertimbangkan rating yang akan saya berikan. Saya hampir fix memberikan empat bintang untuk buku ini hingga sampai ke 'kejadian' itu. Perasaan saya agak mendua tentang kejadian tersebut. Antara tidak suka dan mengerti bahwa peristiwa itulah yang menggerakkan Aflah meninggalkan Irfad. 

Mengapa mengambil paksa sesuatu yang halal dan pasti akan diberikan secara sukarela? Itulah pentingnya berkepala dingin dan menjaga emosi Mr. Ultraman! 

Secara keseluruhan saya menyukai buku ini. Menimbulkan berbagai macam emosi selama membaca. 



No comments:

Post a Comment