Friday, January 2, 2015

The Book of Fate (Kitab Takdir) by Brad Meltzer


Judul                     : The Book of Fate (Kitab Takdir)
Pengarang          : Brad Meltzer
Penerbit              : PT. GPU
ISBN                      : 9789792291865
Tahun                   : 2013
Halaman              : 680
Rating                   : 3 of 5 stars


Sinopsis:

Kunjungan Presiden Leland Manning ke balapan NASCAR berubah menjadi bencana. Seorang penembak gelap beraksi. Ron Boyle, anggota lingkaran dalam presiden, tewas. Wes Holloway, pemuda yang menjadi ajudan presiden, tertembak dan wajahnya rusak parah. Manning sendiri gagal memenangkan masa jabatan kedua.

Delapan tahun kemudian, Boyle hidup kembali. Wes menjadi buruan FBI, yang menduga dirinya terlibat dalam konspirasi penembakan Boyle. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, Wes harus berhadapan dengan rahasia Freemason dan kode rahasia yang diciptakan oleh Thomas Jefferson dua ratus tahun lalu. Dia juga harus berhadapan dengan Tiga Serangkai, dan si penembak gelap yang kembali untuk menyelesaikan tugasnya.


Review:

Wes Holloway memiliki pekerjaan yang membanggakan. Pada usia yang masih terbilang muda ia telah menjadi asisten pribadi presiden paling berpengaruh di dunia, yaitu Presiden Amerika Serikat, Leland Manning. Tapi pada satu hari yang penuh sejarah, masa depan Wes yang cemerlang dan penuh dengan kemungkinan yang yang begitu luas malah tewas dengan menyedihkan.

Yaitu hari dimana terjadi percobaan pembunuhan terhadap Presiden Manning. Presiden dan First Lady berhasil selamat dengan harga yang sangat mahal, sementara penasehat sekaligus sahabat presiden, Ron Boyle meninggal dunia. Sedangkan Wes sendiri? Ia menjadi korban peluru nyasar yang merusak  dan melumpuhkan separo bagian wajah Wes.


Delapan tahun kemudian Wes masih berstatus sebagai asisten mantan Presiden Leland yang tidak berhasil menjabat untuk kedua kalinya. Ketika sedang menemani Presiden Lelang berceramah di Malaysia Wes malah bertemu dengan sosok yang seharusnya sudah meninggal delapan tahun yang lalu, yaitu Ron Boyle. Wes memutuskan untuk menyembunyikan informasi ini karena tidak tahu siapa lagi yang bisa dipercayainya, apalagi setelah FBI datang mengetuk pintu memaksanya menceritakan apa yang dilihatnya di Malaysia.  Didorong oleh keinginan untuk mengetahui permasalahan apa yang telah membuat hidupnya hancur Wes memutuskan menyelidiki sendiri teka-teki ini, dengan dibantu oleh sahabat baiknya Rogo, wartawan gossip Lisbeth dan Dreidel yang membantunya bekerja di gedung putih.


Setelah selesai membaca buku ini sebenarnya saya merasa sedikit di PHP oleh sinopsis, terutama di kata-kata “rahasia Freemason dan kode rahasia yang diciptakan oleh Thomas Jefferson…”

Karena kata-kata ini yang terbayang di benak saya adalah cerita yang berputar disekitar rahasia organisasi Freemason yang memiliki jaringan begitu luas dengan latar belakang sejarah berumur ratusan tahun, konon bisa ditelusuri sampai ke zaman Raja Solomon. Tetapi nyatanya Freemason hanya disebut sesekali saja, itupun bukan sebagai dasar kasus yang membentuk novel ini dan hanya berhubungan dengan Nico si penembak jitu saja.

Sementara kode rahasia Thomas Jefferson juga tidak terlalu jelas. Dari lima kode yang ada di teka-teki silang milik Presiden Leland, hanya dua kode yang dijelaskan. Padahal kode-kode inilah satu-satunya petunjuk yang dimiliki oleh Wes untuk membongkar rahasia mengenai kejadian delapan tahun yang lalu. Apa makna titik dua, garis horizontal atau salib yang dicoret? Dan menurut saya, pencarian makna kode ini cukup bertele-tele dan beberapa bagian ada yang absurd. Contohnya keberadaan Martin Kassal, si ahli pembuat teka-teki. Satu-satunya tujuan keberadaan tokoh ini bukanlah untuk memecahkan teka-teki Presiden Manning, tetapi untuk memberikan info kepada pembaca mengenai kode rahasia Jefferson. Menurut saya perannya ini bisa diambil oleh oleh Boyle, toh ia sudah memecahkan teka-teki ini…

Walaupun begitu, secara keseluruhan novel ini cukup asyik dibaca. Intrik yang disajikan lumayan menarik walaupun tidak begitu rumit dan kita dibawa mengikuti kehidupan seorang Presiden yang telah lengser. Dan satu lagi yang menarik adalah kegigihan Wes untuk membuka rahasia kejadian delapan tahun yang lalu itu. Bukan untuk menyelamatkan Negara atau karena kesetiaannya kepada Presiden Manning, tetapi karena tekadnya untuk menyudahi masa lalu dan kembali menjalani hidupnya yang seolah jalan ditempat semenjak kejadian itu.

Catt: dan saya masih tetep ga ngerti kenapa buku ini diberi judul ‘Kitab Takdir’….

No comments:

Post a Comment