Wednesday, March 27, 2013

A Kiss for Midnight Winter (Sinister Brothers 1.5) by Courtney Milan




My rating: 5 of 5 stars


Dr. Jonas Grantham sangat puas dengan kehidupannya saat ini. Ia seorang dokter yang baik (menurut pendapatnya) dan punya praktek yang cukup sukses. Yang kurang dalam kehidupannya ada seorang istri. Ia ingin segera menikah. Tujuannya adalah karena ingin bisa berhubungan intim dengan aman tanpa ada kemungkinan terkena penyakit menular. Memang, dr. Grantham sangat freak kalo soal kebersihan...

Oleh karena itu dr. Grantham membuat sebuah daftar yang berisi 10 wanita tercantik di Leichester. Selama beberapa bulan kedepan ia akan “mewawancari” para wanita tersebut untuk mencari tahu yang mana yang cocok menjadi istrinya. Selesai menyusun daftar tersebut dr. Grantham bertemu dengan Lidya Charingford yang menurutnya bisa saja berada di urutan ke-10 atau ke-11 dari daftarnya.

Dr. Grantham pun bingung. Dilihat dari jauh, kemungkinan besar Miss Charingford berada diurutan ke-10 dari daftarnya. Tapi kalau dilihat dari dekat jelas-jelas dia ada diurutan ke-11 karena ada bintik-bintik di wajahnya. Bagaimana caranya supaya bisa memastikan bahwa Miss Charingford pantas berada didaftarnya?

Berdasarkan nasehat seorang teman, akhirnya dr. Grantham mengundang Miss Charingford untuk berjalan-jalan dengannya ditaman untuk dievaluasi apakah pantas masuk daftarnya atau tidak. Tetapi bukannya bangga bisa berjalan berdua dengan bujangan yang banyak diincar ini, Miss Charingford malah menuduh dr. Grantham hendak mengambil kesempatan atas dirinya karena tahu Miss. Charingford sudah ternoda. Terang saja dr. Grantham bengong, sampai akhirnya ia teringat suatu masa sebelum ia menjadi dokter dan memang pernah bertemu dengan Miss Charingford.

16 bulan berlalu dan dr. Grantham masih belum menikah juga. Dengan rajin ia mengganggu Miss Charingford sampai akhirnya mereka membuat taruhan. Apabila Miss Charingford menang dr. Grantham tidak boleh berbicara dengannya lagi. sedikit pun juga! Dan apabila dr. Grantham yang menang Miss Charingford harus memberikan hadiah sebuah ciuman. Ciuman sungguhan, bukan hanya sekedar kecupan ringan di pipi.

Nah, siapakah yang menang dalam pertaruhan ini? Miss Charingford kah, yang berharap bisa menutup pintu ke masa lalu atau dr. Grantham yang apabila sudah menetapkan hati tidak akan berpaling walau apapun yang terjadi?

“You are only the eleventh prettiest woman in all of Leicester until you open your mouth... Once you speak,” he said, “you have no equal.”

Walaupun hanya sebuah novella, saya beri 5 bintang untuk buku ini. Jonas Grantham adalah favorit saya. Sifat blak-blakan-nya membuat saya tersenyum-senyum sepanjang membaca buku ini. Jonas tidak merayu, meng-courting ataupun membuat puisi-puisi cinta bagi Lidya. Yang keluar dari mulutnya adalah logika yang disamarkan dengan sedikit candaan sehingga saat menyatakan cinta kepada Lidya ia malah dinyatakan hanya bermain-main.

Bagi Lidya sendiri sangat sulit untuk membuka hati. Hamil pada usia 15 tahun oleh laki-laki yang ternyata telah menikah membuat ia tidak percaya lagi kepada cinta dan laki-laki. Apalagi hinaan dokter yang memeriksa kehamilannya saat itu yang merupakan mentor Jonas sangat membekas di sanubarinya. Tidak peduli berapa banyak senyum yang diumbar oleh Lidya, kalau dihatinya kemarahan atas peristiwa yang terjadi kepada dirinya belum terlupakan ia tidak akan pernah bisa mempercayai laki-laki dan hatinya sendiri.

Novella ini merupakan half story dari seri Sinister’s brothers. Rasanya ini buku kedua dari Courtney Milan yang saya baca dan saya suka keduanya. Yang paling saya suka dari buku-buku Courtney Milan ini adalah covernya. Rata-ratanya covernya adalah para lady yang berpose dengan sangat cantik menurut saya.



Sunday, March 17, 2013

Gokusen (1-15) by Kozueko Morimoto




My Star : 4 of 5stars




Ini salah satu komik yang ga bakal bosan saya bacanya. Ceritanya kocak banget dan walaupun udah berkali-kali baca tetep aja bisa mancing ketawa. Dibuku ini kita dikenalkan dengan toko cewek yang ga cantik-cantik amat, tokoh cowok yang ganteng banget dan para pemeran pembantu yang berwajah hancur-hancuran.

Adalah Kumiko Yamaguchi, seorang guru baru di SMA Shirokin sekolah cowok yang terkenal berandalan. Penampilannya biasa-biasa saja, tidak seksi seperti Bu Fujiyama yang sama-sama baru masuk ke sekolah itu dengan Kumiko dan juga tidak kelihat pinter-pinter amat walaupun berkacamata.


Kumiko menjadi wali kelas 2-4. Pertama kali masuk dia hanya menemukan ruangan yang diisi oleh 2 orang murid. Sisanya ternyata kabur untuk melihat si guru baru seksi alias Bu Fujiyama. Saat kembali ke kelas mereka sama sekali mengacuhkan Kumiko, malah berusaha menjahilinya. Salah seorang murid kemudian melempari Kumiko dengan bola pachinko saat Kumiko sedang menulis di papan tulis. Tanpa menoleh Kumiko berhasil menangkap bola tersebut, yang membuat murid2nya terkejut. Dan kemudian dengan lagak takut-takut Kumiko memarahi murid yang melemparnya.

 Tapi aksi lugunya ini tidak dipercaya oleh Shin Sawada yang secara tidak resmi merupakan ketua murid-murid berandalan di kelas 2-4 ini. Shin yang penasaran kemudian terus mengikut Kumiko yang dijuluki Yankumi oleh murid-muridnya.

Setelah beberapa kejadian, akhirnya Shin mengetahui kalau Kumiko sebenarnya adalah cucu dari Ryuichiro Kuroda, bos ketiga Klan Kuroda yang merupakan keluarga Yakuza. Dan Kumiko sendiri adalah pewaris keempat.

Buku ini terdiri dari seri 1 – 15 dan di setiap buku ada sekitar 10 bab cerita pendek yang bisa saja ceritanya langsung tamat atau malah bersambung sekitar 2-3 bab. Enaknya membaca buku seperti ini adalah saya bisa langsung lompat dari buku 1 ke buku 4 atau 7 tanpa harus membaca buku ini dengan berurutan dan tetap bisa mengerti jalan ceritanya.

Di buku ini diceritakan tentang kehidupan Kumiko di dua dunia. Satu sebagai guru sekolah dengan murid-murid berandalan (yang berhasil ditaklukkannya) dan satu lagi dunia yakuza yang walaupun ia tidak berniat untuk menjadi pewaris penerus klan Kuroda tapi kesetiaannya kepada keluarga tidak bisa diragukan lagi.

Tingkah polah para penduduk kelas 2-4 (yang kemudian naik menjadi kelas 3-4) sangat lucu untuk dibaca. Keberandalan mereka ini kemudian perlahan-lahan (dan dengan penuh hukuman) akhirnya berhasil ditaklukkan oleh Kumiko.

 
Walaupun besar di keluarga Yakuza, tapi Kumiko termasuk gadis yang lugu lho! Ada satu bab yang lucu dimana muncul seorang gadis yang mencari Pak Shinohara, pengacara keluarga yang sudah lama ditaksir Kumiko. Demi menolong sang nona, berkumpullah para nyonya-nyonya yakuza yang berniat memberi pelajaran kepada Kumiko tentang bagaimana menyingkirkan saingan cinta ini. Ada-ada saja saran yang mereka berikan. Mulai dari mengancam membunuh si saingan cinta sampai mengancam memotong alat vital suami mereka. Tapi, ada juga lho yang setia sama istri sampe nyonya2 yang lain jadi bete. Hehehe...


Tokoh yang paling saya suka disini siapa lagi kalau bukan Shin! Cowok ganteng yang pintar ini merupakan tempat Kumiko berkeluh kesah, walaupun Shin sering mengeluh kalo aneh rasanya ada guru yang curhat ama muridnya. Dan walaupun ayahnya adalah seorang komisaris polisi (yang otomatis membuat ia menjadi musuh keluarga) tapi Shin malah menemukan tujuan hidupnya. Yaitu menjadi pengacara... untuk keluarga Kuroda!







Wayfarer (Faery Rebel #2) by R.J. Anderson





My rating: 4 of 5 stars




Cerita di buku ini bersetting sekitar 14 tahun setelah kisah Knife. Tokoh utamanya adalah Linden, putri asuh Knife, yang pada suatu hari di panggil ke kediaman Ratu Amaryllis bersama Valerian si Penyembuh. Ratu Amaryllis yang terbaring lemah kemudian membagikan sihirnya kepada Linden dan Valerian. Linden ditugaskan mencari keberadaan para peri lain dan meminta pertolongan untuk mengembalikan sihir mereka. Valerian diangkat sebagai pewaris tahta dan diberikan sihir yang mampu melindungi kehidupan mereka di Oak.

Sementara itu, Rumah yang sekarang dihuni oleh Paul dan Peri (nama manusia Knife) kedatangan seorang tamu yaitu Timothy, sepupu Paul. Timothy besar di Uganda dan dikirim oleh orangtuanya yang misionaris untuk bersekolah di London. Tapi karena beberapa hal, Timothy merasa tidak sesuai berada disekolah tersebut dan terlibat perkelahian sehingga dihukum oleh sekolahnya. Selama masa hukumannya ini lah Timothy tinggal bersama Paul dan Peri.

Tetapi saat ia sampai dirumah tersebut, ia merasa Paul dan Peri keberatan menerima keberadaannya. Apalagi dengan ketertarikan Timothy kepada Oak. Sering ia tertangkap oleh Peri saat berusaha mendekati Oak. Ketika akhirnya kemarahan Peri meledak, Timothy memutuskan kabur dan Rumah. Sesampainya di London ia dijebak oleh Veronika, peri jahat yang ingin merampas bakat musik Tim. Untunglah ada Linden yang sengaja bersembunyi didalam tas Tim yang kemudian membantunya.

Mereka kemudian dikejar-kejar oleh anak buah sang Empress, ratu yang menguasai para peri di dunia luar ini, yang menganggap derajat kaum peri berada diatas manusia dan bagi mereka manusia hanyalah seperti hewan-hewan peliharaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mereka saja.

Kalau dibuku pertama lebih difokuskan pada hubungan antara peri dengan manusia, maka di buku kedua ini petualangan lebih kental terasa. Dasar cerita yang telah diletakkan dibuku pertama dikembangkan dengan sangat bagus pada buku kedua ini.

Dibuku kedua ini kita dikenalkan dengan kelompok peri lain yang sifat-sifatnya sangat berbeda dengan para peri di Oak. Kalau para peri di Oak terasa begitu ketinggalan jaman, para peri baru di London ini malah lebih canggih. Mereka hidup modern seperti manusia dan sangat sadar teknologi. Tetapi, kekuasaan mutlak sang Empress juga menimbulkan benih-benih pengkhianatan dalam kaumnya sendiri.

Kalau Oak diperintah oleh Ratu Amaryllis yang tegas tapi bijaksana, maka para kaum peri di London diperintah oleh sang Empress yang kejam dan diktator. Ia memaksa semua warganya untuk bersumpah darah kesetiaan kepadanya dan memaksa mereka memberitahukan nama aslinya (nama lahir yang hanya mereka sendiri yang tahu) sehingga para peri tidak bisa menolak perintah sang empress.

Tidak ada roman di buku ini, walaupun ada benih-benih yang telah ditebar yang saya harapkan akan tumbuh dan berkembang dibuku ketiga (Arrgghhh... belum nemu ebooknya!)

Di buku ini juga kita lihat kelanjutan kisah antara Paul dan Knife. Knife yang melepaskan keperiannya demi bisa bersama Paul tidak menjalani kehidupan barunya dengan mudah. Tapi jangan khawatir, hubungan keduanya cukup kuat untuk mengatasi rintangan-rintangan ini.

Buku ini diakhiri dengan manis. Para peri Oak yang semuanya berjenis kelamin perempuan akhirnya bertemu dengan para peri laki-laki yang keberadaannya hanya mereka ketahui melalui dongeng-dongeng lama saja...



Knife : Pemburu Mantra (Faery Rebel #1) by R.J. Anderson




My rating: 4 of 5 stars





Bryony merupakan peri termuda di Oak. Sayangnya, karena adanya peristiwa Pencabutan yang terjadi beratus-ratus tahun yang lalu, Bryony dan para peri yang tinggal di Oak tidak lagi memiliki sihir, kecuali Ratu mereka Amaryllis.

Ratu Amaryllis-lah yang melindungi kehidupan mereka di Oak dengan sihir yang masih dimilikinya. Pada saat peristiwa Pencabutan terjadi, Ratu Amaryllis yang saat itu masih peri biasa sedang bertugas di dunia manusia sehingga sihirnya tidak ikut hilang. Demi kelangsungan hidup para peri yang rapuh tanpa sihirnya itu, Ratu Amaryllis membuat aturan-aturan yang membatasi warganya keluar dari Oak. Larangan untuk keluar dari Oak ini membuat Bryony resah dengan keinginan untuk melihat dunia luar.

Setiap peri yang tinggal di Oak memiliki tugas masing-masing. Ada yang berugas menjahit pakaian, mengumpulkan makanan ataupun menjadi pemburu. Betapa senangnya Bryony saat ini terpilih menjadi Pemburu. Ini berarti ia bisa keluar dari Oak dalam menjalankan tugasnya.

Tugas utama Bryony sebagai pemburu adalah melindungi Oak dan para peri dari serangan gagak yang sering memangsa para peri dan juga berburu makanan seperi kelinci untuk pasokan mereka. Ketika Bryony berhasil membunuh seekor gagak dengan senjata yang dicurinya dari Rumah, bangunan tempat tinggal manusia yang berada tidak jauh dari Oak, ia pun kemudian merubah namanya menjadi Knife.

Walaupun sudah bisa keluar masuk Oak dengan bebas, keingintahuan Knife tentang manusia tetap tidak terpuaskan. Ia sering mengintip para manusia yang hidup didalam Rumah sehingga ia tahu peristiwa apa saja yang terjadi dirumah itu.

Kemudian muncul seorang anak laki-laki di rumah tersebut. Sehari-hari ia hanya duduk di singgasana beroda tanpa mengucapkan sepatah kata pun, bahkan kepada orangtuanya. Dan pertemuan Knife dengan Paul, anak laki-laki tersebut, tidak terelakkan saat ia dikejar oleh seekor gagak dan jatuh pingsan di pangkuan Paul.

Sejak itu Knife sering bertemu diam-diam dengan Paul. Ia menceritakan sejarah kaumnya dan keingginannya untuk mencari tahu kenapa sihir kaumnya bisa hilang. Dengan dibantu oleh Paul, Knife memulai petualangannya untuk mengembalikan sihir kepada para peri.

Buku ini saya beli akhir tahun lalu. Covernya cantik dan sinopsis di belakang buku juga menarik. Tapi entah kenapa butuh waktu lebih dari 2 bulan bagi saya untuk meraih buku ini dan mulai membacanya. Dan sekali membaca saya tidak berhenti membaca. Malah setelah selesai buru-buru online buat nyari buku 2 dan 3-nya.

Yang saya suka dari buku ini adalah ketidak-rumitannya. Tidak seperti kebanyakan fantasi yang saya baca yang menyuguhkan dunia baru dengan tokoh-tokoh antik, hewan-hewan eksotis dan konflik berbelit-belit serta butuh berjilid-jilid untuk menamatkannya

Cerita dibuku ini sederhana saja, petualangannya juga tidak heboh-heboh amat. Lokasinya pun juga bukan di dimensi lain atau negeri antah berantah. Hanya di kota kecil yang tidak jauh dari London, Inggris.

Inti dari cerita ini adalah hubungan Knife dengan Paul. Dibubuhi dengan terungkapnya kisah yang menyebabkan terjadinya Pencabutan sihir para peri.

Saat Ratu Amaryllis tahu mengenai hubungan Knife dan Paul, ia memerintahkan Knife untuk membunuh Paul agar rahasia mereka tidak terungkap. Knife harus memilih mana yang paling berharga baginya. Kaummnya atau Paul? Tidak bisakah kedua saling berjalan berdampingan?