Thursday, January 31, 2013

Snow White and The Huntsman (Review Untuk Santa)

Horeeee...

Akhirnya datang juga saat-saat dimana identitas Santa misterius saya harus diungkapkan. Untuk yang pengen tahu riddle yang dikasih santa saya, silakan klik disini.

Tapiiiii... sebelum saya mengungkapkan dugaan tentang identitas santa saya, silakan baca review buku yang diberikan oleh santa saya yang sangaaaat baik hati :)




My Rating : 3 of 5 stars

Siapakah yang belum pernah mendengarkan kisah mengenai Snow White atau Putri Salju? Gadis bergaun biru dengan kulit seputih salju, bibir semerah delima dan rambut yang sehitam gagak? Dan juga pita merahnya. Jangan lupa dengan pita merah yang melilit kepalanya seperti bando...

Masih belum ingat? Bagaimana dengan gadis yang nyanyiannya membuat para binatang berdansa riang, burung-burung hinggap di tangannya dengan jinak dan rusa-rusa yang mengelilinginya? Oh...oh...oh... jangan lupa juga dengan para kurcaci yang dengan sukarela menawarkan rumahnya kepada Snow White yang telah terusir dari istana karena keiirian sang ratu yang tidak rela ada manusia yang lebih cantik daripada dirinya?

Atau dengan apel merah yang menawarkan gigitan kematian dan ciuman lembut pangeran yang membawa kembali kehidupan di pipi Snow White yang telah memucat karena kematian?

Sudah ingat???


kok gambar snow whitenya kecil ya?
Kalau sudah ingat dan anda kemudian membaca buku ini, anda tidak akan menemukan adegan-adegan seperti yang saya sebutkan diatas. Tidak ada gaun biru yang feminin ataupun pita yang mengikat rambut Snow. Yang ada adalah gaun compang camping yang kemudian diganti menjadi baju dan celana kulit, karena dibuku ini Snow White digambarkan sebagai seorang gadis yang keras kepala, tegar dan sedikit perkasa.
para penggemar silakan merapat :)

Dari judulnya Snow White and The huntsman anda akan langsung tahu bahwa Prince Charming bukanlah tokoh utama pria dibuku ini. Yep, tokoh utama pria dibuku ini adalah si pemburu yang diutus oleh ratu untuk membunuh Snow White. Tetapi karena ditipu oleh sang ratu, si pemburu kemudian beralih jalan dan memutuskan menyelamatkan Snow White.

Di buku ini kita diajak berpetualang dari satu kejutan ke kejutan lain. Mungkin karena buku ini diadaptasi dari film, tidak ada jeda yang cukup  saat anda dibawa dari satu pertempuran ke pertempuran berikutnya.

Saya lumayan terengah-engah mengikuti petualangan Snow White. Mungkin kalau di film hal ini menjadi keuntungan untuk menghindari kebosanan penonton. Tapi saat dijadikan buku saya berharap alurnya sedikit diperlambat sehingga saya bisa dengan lebih nikmat membaca perkembangan hubungan Snow White dan si pemburu dan mendalami karakter-karakter para tokoh yang terlibat. Bukan hanya karakter Snow White dan si pemburu, tetapi juga si ibu tiri, adiknya, dan juga Mark putra sang duke.

Secara keseluruhan, buku ini menarik untuk dibaca. Kita dibawa kesudut pandang baru mengenai kisah putri salju dan walaupun memiliki imej yang sedikit (?) berbeda tetapi kita tetap bisa menikmatinya...


Nah, kembali ke identitas santa saya. Siapakah dia...?

Dari riddle yang diberikan santa, saya mencatat beberapa petunjuk yang diberikan oleh santa...

  1. Santa termasuk yang paling awal bergabung dengan BBI
  2. Berjenis kelamin perempuan
  3. Tinggal di Jawa, tetapi bukan di Jakarta dan Jogja
  4. Suka Anak ayam dan anjing

Untuk poin satu, saya langsung menuju TKP yaitu thread di goodreads yang mendaftar blog-blog buku di Indonesia. Setelah mencatat beberapa blog  awal yang pemiliknya berjenis kelamin perempuan sayapun kemudian mengunjungi anak ayam dan anjing.

Yang dimaksud anak ayam dan anjing disini menurut saya adalah buku Flipped yang covernya berupa anak ayam terbalik dan buku Insiden Anjing di Tengah Malam Yang Bikin Penasaran.

Sejak nonton filmnya saya sukaaaa banget ama Flipped. Tapi sayang, di toko buku di Padang buku ini sudah tidak tersedia lagi, makanya masuk kedalam rak wishlist saya. 2 hari lalu saya sudah pesan buku ini di toko buku online, semoga cepet nyampe soalnya saya udah ga sabar pengen bacanya. Hehehehe...

Setelah mencoret beberapa nama yang belum pernah atau hanya pernah berhubungan dengan anak ayam atau anjing saja saya lalu ngubek daftar alamat para BBI-ers yang ada di grup facebook. Dan coret-coret beberapa nama lagi, akhirnya saya sampai kepada kesimpulan bahwa santa saya adalah......

Jreeeeeennnnnnngggggggggggg.............

Jreeeennnnnnnnnngggggggggg...............................

Jreeeennnnnnnnnngggggggggg.........................................





Apakah tebakan saya benar? Atau salah?

Santaaaaa... cepet beritahu saya ya.. penasaran nih dan pengen ngucapin terimakasih langsung karena udah memenuhi keinginan saya :)

Monday, January 28, 2013

Harry Potter dan Batu Bertuah by J.K. Rowling



 My Rating : 5 of 5 stars



Harry Potter, bocah yang baru saja mencapai umur sebelas tahun, sama sekali tidak pernah menyangka bahwa ia adalah seorang legenda. Legenda di dunia yang juga tidak pernah diketahuinya ada.

Bayangkan saja betapa terkejutnya Harry ketika mendapat undangan untuk bersekolah di Hogwarts, sekolah untuk para penyihir. Di dunia baru ini Harry mendapatkan banyak pengalaman pertama. Pertamakali mendatangi Diagon Alley, pasar para penyihir, pertamakali naik kereta ajaib yang membawanya ke sekolah barunya, pertamakali menaiki sapu terbang, dan yang terpenting diatas segalanya adalah pertama kali mendapatkan sahabat-sahabat yang mendukungnya hingga akhir.




Ada hal-hal tertentu yang tak bisa dialami bersama tanpa kalian jadi saling menyukai...





Selama tahun pertamanya di Hogwarts, Harry mendapatkan banyak pengalaman yang membuatnya bahagia, kesal dan juga menegangkan. Bahagia karena di Hogwarts-lah Harry  merasa akhirnya ia berada dirumah, kesal karena ternyata masih ada orang-orang seperti sepupunya Dudley yang suka mem-bully orang-orang lain dan menegangkan karena musuh lama yang menyebabkan Harry menjadi yatim piatu akhirnya muncul kembali, berusaha merintis jalan agar bisa mendapatkan kekuasaannya kembali.

Pertamakali saya mengenal Harry Potter adalah saat melihat sebuah berita peluncuran HP3 di Inggris dimana terjadi antrian yang sangat panjang didepan toko yang menjual buku tersebut. Waktu itu sih saya ga tertarik amat. Apalagi setelah kemudian melihat GPU sudah menerbitkan sampai buku kedua dan semua orang sepertinya euphoria HP.

Saya ini tipenya kalau ada buku yang booming saya lebih suka menjadi pembaca awal (apalagi kalau buku itu belum terkenal sekali) jadi bisa nyombong kalo punya bakat mengenali buku bagus ;) Atau kalau bukunya udah tenar duluan, saya lebih suka baca belakangan saat suasana sudah tidak terlalu riuh lagi.

Nah, itu juga yang terjadi sama Harry Potter ini. Saya mengundur-undur belinya coz rasanya semua orang kok ngomongin Harry Potter sih... Kemudian adik laki-laki saya yang bete ngeliat saya ga beli juga HP 1 & 2 malah sampe nawarin diri membiayai pembelian buku tersebut.  Setelah mendapatkan suntikan dana, akhirnya buku ini saya beli juga. Dan akhirnya saya pun tergabung kedalam kumpulan orang-orang yang tak henti-hentinya membahas Harry Potter :)

#psssttt... di halaman ucapan terimakasih skripsi saya tercantum nama Harry Potter, the boy who lived lho. hihihihihihi...

Sebelum saya membaca ulang buku ini kembali, apabila ada yang bertanya tentang Harry Potter kepada saya yang paling teringat oleh saya adalah pertempuran terakhir melawan Voldemort.  Situasi dan kondisi yang begitu gelap dan penuh kesedihan yang kadang membuat saya berat untuk membaca ulang seri ini.

Tapi ketika kembali membaca buku pertama seri Harry Potter ini, saya kembali diingatkan kepada keajaiban yang diperlihatkan J.K Rowlings kepada saya.  Saya ingat kembali semua detail-detail kecil yang telah terlupakan oleh saya.  Saya teringat kembali sensasi yang saya rasakan saat pertamakali membaca tentang Diagon Alley. Gambaran-gambaran yang muncul di benak saya ketika membaca deskripsi tempat-tempat dan kejadian-kejadian di Hogwarts.

Jujur saja, saya bahkan sempat lupa bahwa ada seorang Nyonya Gemuk yang menjaga pintu masuk ke asrama Gryffindor.

Setelah sekian tahun tidak membaca seri ini, ada beberapa yang yang berubah dari kesan pertama saya. Contohnya adalah saya tidak bisa lagi memandang Snape hanya sebagai manusia licik pendengki yang tujuan hidupnya adalah menyengsarakan Harry.

Setiap kali nama Snape muncul, yang terbayang oleh saya adalah adegan terakhir Snape yang memandang mata Harry yang sangat mirip dengan mata ibunya, Lily...^sigh^

Setelah membaca ulang buku ini, saya mendapati bahwa sebenarnya situasi dan kondisi Hogwarts dan para murid-muridnya tidak begitu berbeda dengan seri-seri sekolah yang ditulis oleh Enid Blyton (minus misterinya ya).

Para murid yang asramanya dipisah-pisah, persaingan antar asrama dan juga kejahilan-kejahilan yang mereka lakukan selama bersekolah. Hanya saja konflik yang disajikan J.K Rowling lebih komplit daripada Enid Blyton. Buku-buku Enid Blyton jauh lebih sederhana tetapi tetap sarat makna, yang membuat buku-bukunya terus, terus dan terus dicetak ulang.

Saya  membaca ulang seri Harry Potter ini sebagai bagian dari challenge yang saya ikuti yaitu Hotter Potter Event yang diadakan oleh Melisa Mariani.

Selesai membaca buku pertama ini, hati saya sangat gatal ingin membaca buku keduanya. Tapi saya putuskan untuk membacanya bulan depan sesuai dengan challenge yang saya ikuti. Semoga saya bisa bertahan dengan keputusan saya ini J

Untuk mengetahui review-review lain mengenai Harry Potter dan Batu Bertuah ini, teman-teman bisa klik disini

Selamat membaca, selamat menikmati dunia Harry Potter.

Saturday, January 26, 2013

The Edge of Never by J.A Redmerski

The Edge of Never
My rating: 4 of 5 stars

Camryn Bennet sampai pada suatu titik dimana ia tidak bisa lagi menjalankan kehidupan yang tidak sesuai dengan impiannya. hanya dengan mengemasi barang-barang seadanya dengan nekad Camryn menaiki sebuah bus yang membawanya melintasi beberapa negara bagian.

di bus ini pulalah Camryn bertemu dengan Andrew yang hendak menengok ayahnya yang sedang sekarat karena menderita kanker. dalam perjalanan panjang namun singkat ini keduanya menjadi dekat dan benih cinta pun mulai tumbuh.

saya baca buku ini karena penasaran dengan banyaknya review yang memuji-muji buku ini.

langsung ngubek2 nyari ebooknya dan langsung baca. awal-awalnya menarik, apalagi saat Camryn bertengkar dengan sahabat baik yang sudah bersama-sama dengannya sejak kecil dulu..

jujur saja, saya ikut merasakan dilema yang melanda Camryn saat harus menjalani aktivitas yang sama sekali tidak sesuai dengan yang diinginkannya. hasrat untuk lari dari kehidupan yang membosankan dan memulai sebuah petualangan yang memberikan warna dalam kehidupan saya...

tapi kenyataan hidup membuat saya tidak bisa lari mengikuti contoh Camryn Bennet ini. itulah salah satu alasan kenapa saya sangat mencintai buku. melalui buku saya bisa ikut berlari bersama semua petualangan yang hilang dalam kehidupan saya yang sebenarnya.

balik ke buku, setelah dijanjikan awal yang menarik di buku ini ada beberapa bagian yang membuat saya bosan membacanya sampe-sampe saya mikir bener ga sih ratingnya sampe 4,54?
rasanya ga istimewa-istimewa amat ini buku..

tapi kemudian saya kembali terjerat, sampe berkaca-kaca pula :(

daaaannn... bab terakhir itu bikin jengkel banget. saya sampe sempat berpikiran negatif sama endingnya. untung ebooknya belum sempat saya lempar saat mata saya tertancap ke beberapa paragraf setelahnya.

huff... lega, endingnya sesuai dengan yang saya inginkan. hehehehe....


Friday, January 11, 2013

Books in English Reading Challenge




Nah... ini satu lagi reading challenge yang mau saya ikuti. tahun kemaren saya ga ikutan karena baru tahunya setelah pada bikin wrap up post :(
padahal sempet kepikir duuuhhh... kalo aja ikut udah jelas target tercapai tuh! secara bacaanku kebanyakan dalam bahasa inggris.

Untuuuunggg aja Mba Peni berbaik hati menjadi tuan rumah tahun ini. jadi saya bisa ikutan :)

Masalahnya.... ada satu syarat yang bikin saya jadi kurang percaya diri. buku yang sudah dibaca wajib direview! 

kelemahan saya banget ini karena saya suka moody kalau mereview. kebanyakan buku yang saya riview itu kalau yang bener-bener saya suka atau bener-bener bikin jengkel. jadi buku yan so-so aja (biasanya 3 bintang nih) jarang tampil di postingan saya :(

Syarat untuk ikut challenge ini adalah membaca minimal 12 buku berbahasa inggris dalam 1 tahun dan harus di review.

well... challenge saya di goodreads tahun ini adalah 175 buku, sekitar 90% diantaranya adalah buku berbahasa inggris. jadi untuk challenge Mba Peni ini saya menargetkan sekitar..

jreeeng.....................

jreeeeng....................

jreeeeeeennnnnnngggggggggggggggggggg....



*ngelirik archive tahun 2012*  30 BUKUUU!!!



yakksss... saya ga berani muluk-muluk kalo udah menyangkut review. hehehehehe....

sampe saat saya mempostingkan challenge ini ada sekitar 7 buku berbahasa inggris yang sudah saya baca. yang saya review?  baru 1 buku!!

aduuhh... untung saya ikutan challenge ini. semoga saya semakin rajin mereview buku-buku yang sudah saya baca.

What's In A Name Rading Challenge




Sesuai resolusi saya, tahun ini saya akan ikut reading challenge sebanyak-banyaknya. dan untungnya, reading challenge yang saya ikuti dengan baik hati memperbolehkan challenge mereka di gabung dengan reading challenge dari blog yang lain. artinya.... ga perlu repot-repot nyari bacaan. hahahahaha.... #pemalas!

nah, kali ini saya akan bergabung dengan reading challenge yang diadakan oleh Ren yang dinamakan What's In A Name Reading Challenge.

Inti dari challenge ini adalah kita harus membaca buku yang dijudulnya tercantum sebuah nama. baik nama lengkap, nama panggilan, nama keluarga tetapi yang jelas ga boleh nama samaran/sandi.

Di challenge ini ada beberapa level yang bisa kita pilih sesuai kemampuan, yaitu :

- Level 1 : That's not My Name  (Baca 5 buku dengan nama tokoh di judulnya )
- Level 2 : What's in a Name  (Baca 10 buku dengan nama tokoh di judulnya)
- Level 3 : You Know My Name (Baca  15 buku dengan nama tokoh di judulnya)
- Level 4 : Crazy About Name (Baca 20 buku atau lebih dengan nama tokoh di judulnya)

Nah, karena Ren berbaik hati dengan tidak mewajibkan pengikut challengenya untuk mereview buku yang dibaca maka dengan penuh percaya diri saya milih challenge leveeeeellll... EMPAT!

Yaaakkkk... setinggi itulah kepercayaan diri saya saudara-saudara! hahahahaha.....

Saya ga akan bikin daftar buku yang mau saya baca karena saya orangnya suka melompat-lompat kalo membaca. jadi bikin daftarpun percuma, ga bakal saya ikutin :(

Semoga saya sukses menaklukkan challenge ini :)

Wednesday, January 2, 2013

Read-a-Long Nora Roberts & J.D. Robb




Entah kenapa, sepertinya Renslittlecorner bisa menangkap keinginan hati saya yang pengen ngulang baca novel-novelnya Nora Roberts. Walaupun penyuka Roarke (takut kalo bilang pecinta) saya tidak begitu tertarik membaca buku-buku NR yang berada dibawah bendera J.D. Robb (kecuali dikasih gratisan yaaaa...)

mungkin karena saya lebih menyukai pure romance daripada romance yang diselingi dengan bumbu kriminal atau kejahatan. dan juga saya lebih pilih novel suspense/thriller yang dibumbui romance :)

nah, untuk challenge ini saya akan re-read kembali semua novel-novel NR koleksi saya. paling utama di baca adalah yang seri bahasa bunga, kemudian dilanjutkan dengan Dream trilogi dan McGregor series. setelah itu (kalo niat) saya lanjutkan dengan novel2 NR yang ada kisah-kisah pembunuhannya.

berikut daftar buku yang rencananya akan saya baca untuk challenge ini :

Seri Bahasa bunga
1. Pulau Bunga (Island of flower)
2. Pahlawanku (local Hero)
3. Best Laid Plans (Serpihan Hati)
4. Bayang Masa Lalu (Dual Image)
5. Pencarian Cinta (Search for Love)
6. Cinta Sejati (From This day)
7. Malaikat Cinta (Gabriel's Angel)
8. Bukan Teman Biasa (Less of a Stranger)
9. Kemenangan Hati (The Heart'sVictory) --> my fave!
10. Impian Sang Balerina (Dance of Dreams)

Dream Trilogi
1. Daring to Dream (Meraih Impian)
2. Holding the dream (menggapai impian)
3. Finding the dream (Mewujudkan Impian)

dan ditambah dengan seri McGregor...

semoga daftar ini berhasil saya baca dan (berharap) ditambah dengan buku-buku NR lainnya :)


Gabriel's Inferno & Gabriel's Rupture by Sylvain Reynard

Gabriel's Inferno (Gabriel's Inferno #1)
My Rating : 2 of 5 Stars
Sinopsis :

Enigmatic and sexy, Professor Gabriel Emerson is a well respected Dante specialist by day, but by night he devotes himself to an uninhibited life of pleasure. He uses his notorious good looks and sophisticated charm to gratify his every whim, but is secretly tortured by his dark past and consumed by the profound belief that he is beyond all hope of redemption. 

When the sweet and innocent Julia Mitchell enrolls as his graduate student, his attraction and mysterious connection to her not only jeopardizes his career, but sends him on a journey in which his past and his present collide. An intriguing and sinful exploration of seduction, forbidden love and redemption, "Gabriel's Inferno" is a captivating and wildly passionate tale of one man's escape from his own personal hell as he tries to earn the impossible...forgiveness and love.



Pertama kenal ama buku ini saya mengira ini novel paranormal fiction (gara-gara cover, judul dan sinopsis yang dark banget!). setelah baca sampe bab 2 baru nyadar kalo ini bukan novel tentang vampir, werewolf, dll. hahahahaha #bego....

tapi tetep lanjut baca kok, coz ga ada yang lebih seksi dari cinta terlarang guru dan murid. mana Gabriel digambarkan bak malaikat banget yang ternyata setelah diselami lebih jauh pernah berperilaku iblis...

sampeeee.... kemudian penulis mulai ngoceh soal Dante & Beatrice. mendadak mata saya menutup dan hp yang saya gunakan buat baca ebook terjatuh ke samping bantal saya. tidak sadarkan diri selama 2 jam. rapel ama bobo siang ceritanya ;)

setelah bangun, dengan tekad bulat saya kembali membaca buku ini. berasa lamaaaaaaa banget sampe Gabriel n Julia-nya jadian. terus juga kok konflik ceritanya kurang berasa ya?

konflik baru terasa saat membaca buku ke2-nya Gabriel's Rupture. sampe2 saya ngerasa kalo sebenernya buku 1 dan buku 2 ini adalah satu naskah cerita yang mungkin karena ketebelan ama publisher di potong menjadi 2 buku.

buku pertama adalah pengantar dan buku keduanya berisi konflik cerita yang sesungguhnya.

nah, karena buku 1 bagi saya hanya pengantar jadilah buku ini terasa membosankan bagi saya. cape2 baca buku sampe 500an halaman tapi konfliknya ga ada :(

belum lagi cerita mengenai Dante & Beatrice yang berasa teksbook banget. saya yang emang ga biasa ama sastra klasiknya orang2 sono berasa mau nangis bacanya.

coba dilatarbelakangi kisah Siti Nurbaya, naaaahhh... itu baru saya ngeh. hehehehehe...



Gabriel's Rapture (Gabriel's Inferno, #2)
My Rating : 3 of 5 stars


 
Sinopsis :

Professor Gabriel Emerson has embarked on a passionate, yet clandestine affair with his former student, Julia Mitchell. Sequestered on a romantic holiday in Italy, he tutors her in the sensual delights of the body and the raptures of sex. But when they return, their happiness is threatened by conspiring students, academic politics, and a jealous ex-lover. 

When Gabriel is confronted by the university administration, will he succumb to Dante's fate? Or will he fight to keep Julia, his Beatrice, forever? In Gabriel's Rapture, the brilliant sequel to the wildly successful debut novel, Gabriel's Inferno, Sylvain Reynard weaves an exquisite love story that will touch the reader's mind, body, and soul, forever


Nah, buku jauh lebih bisa saya nikmati dari buku pertamanya. selain karena Dante & Beatrice ga terlalu eksis disini, tapi konflik antara Gabriel dan Julia juga lebih dalam. tidak hanya pusing2 mikir boleh ga ya pacaran ama profesor/murid sendiri seperti di buku 1.

tapi disini Julia dihadapkan dengan masa lalu Gabriel yang kelam dan rahasia-rahasia yang entah bisa diterimanya atau tidak. dan juga halangan yang mesti mereka terima saat kisah cinta mereka ini terkuak dan harus memilih antara karir atau cinta...

di buku ini cinta Gabriel dan Julia diuji. mantan-mantan Gabriel yang iri hati turun tangan menghancurkan kebahagiaan mereka.

walaupun lumayan suka dengan karakter Julia di  buku 1, di buku 2 ini saya merasa kurang sreg ama dia. rasanya tingkat kepercayaannya kepada Gabriel terlalu rendah. belum lagi cara Julia memperlakukan Paul yang jelas-jelas naksir dia. rasanya si julia ini butuh banget orang untuk bergantung. ga banget menurut saya :(